LOCATION & WHAT'S AROUND
Selamat Datang di GRANDHAP HOTEL
LOCATION
Grand HAP Hotel

Jl. Brigjend Slamet Riyadi No. 331 Surakarta 57142

T. (0271) 711812 Fax. (0271) 731218
E. reservation@grandhap.com
W. www.grandhap.com


 

Tempat Wisata

Tempat-tempat wisata yang bisa ditempuh dalam waktu 10 menit dari HOTEL GRAND HAP

Pasar Malam Ngarsopuro

Pasar Malam Ngarsopuro adalah pasar malam di kota Solo, yang dapat dikunjungi pada Sabtu malam dan Minggu malam. Kawasan ini dulunya adalah jajaran toko elektronik yang kurang tertata. Sejak tahun 2009, daerah itu berubah menjadi tempat yang sangat indah dan layak dikunjungi anak-anak, pasangan remaja, keluarga dan siapapun yang ingin mengisi akhir pekan dengan kegiatan yang santai dan murah. Beberapa produk dan suvenir yang umumnya ditemukan di sini termasuk berbagai suvenir Solo berupa pakaian, tas, sepatu bernuansa batik, pin dan stiker, yang semuanya unik dan menarik. Selain itu, di Pasar Malam Ngarsopuro juga ada banyak makanan dan jajanan pasar siap memanjakan lidah seperti nasi liwet, Cabuk Rambak, Wedang Ronde, Sosis Solo, Bakso Bakar, Sate Kere, dll

Kampoeng Batik Laweyan

Kampoeng Batik Laweyan adalah sebuah desa seluas 24,83 hektar dan sekitar 2.500 warga yang tinggal di dalamnya. Laweyan adalah Kampung Batik tertua di Indonesia dan salah satu pusat Batik di Solo. Desa ini adalah ikon Batik Solo. Sejak abad ke-19, desa ini dikenal sebagai desa batik. Batik karya seni tradisional terus dilakukan oleh masyarakat Laweyan sampai sekarang. Situasi di sekitar kegiatan pembuatan batik di masa lalu, didominasi oleh keberadaan pengusaha batik sebagai pemilik usaha batik. Itu sebabnya desa Laweyan dulu dikenal sebagai desa bos batik (kampung juragan batik).

Pasar Antik Triwindu

Juga dikenal sebagai Pasar Windujenar, Pasar Antik Triwindu terletak di Jalan Diponegoro, tidak jauh dari Istana Mangkunegaran di Solo. Ketika memasuki kompleks pasar, Anda akan disambut oleh sepasang patung - seorang pria dan seorang wanita duduk dengan posisi bersila. Semata-mata didedikasikan untuk penjualan barang-barang antik, suasana di Triwindu berbeda dari pasar lain. Bangunan di mana pasar ini terletak, adalah bangunan kayu dua lantai yang telah berdiri sejak tahun 1945, menambah nuansa "antik" pasar ini.

Keraton Surakarta Hadiningrat

Keraton Kasunanan yang juga dikenal sebagai Keraton Surakarta Hadiningrat dibangun pada tahun 1745 oleh Raja Pakubuwono Kedua. Keraton ini adalah hal pertama diketahui pada saat ditemukannya Kota Solo.
Di dalam Keraton, ada sebuah galeri seni eksotis dan sebuah museum dengan pusaka kerajaan. Sebuah kereta kuda dan kusir, senjata kuno termasuk berbagai keris (senjata tradisional Jawa), dan juga barang-barang antik. Di halaman istana, yang didominasi oleh menara yang disebut Panggung Sanggabuwana, menara misterius sebagai tempat raja untuk bertemu dengan penguasa Laut Selatan.